Perusahaan Milik Sukanto Tanoto Berusaha Mengatasi Kebakaran Hutan dengan Desa Bebas Api

bisnis sukanto tanoto luncurkan program desa bebas api

Kebakaran hutan yang seringkali terjadi di Indonesia adalah bencana yang sangat merugikan negara. Disamping merusak lingkungan, bencana ini sangat akan mengganggu stabilitas nasional dari sisi ekonomi dan hubungan internasional. Asap dari hasil pembakaran bukan hanya disarankan oleh penduduk Indonesia saja, melainkan beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Dalam hal ini, APRIL Group sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan telah melakukan sebuah inisiasi dalam membentuk Free Fire Alliance (FFA). Salah satu program FFA adalah membentuk Desa Bebas Api (Fire Free Village Programme). Program ini bertujuan untuk meredam kebakaran hutan yang sering terjadi di Indonesia. Dan hasilnya terbukti pada periode 2015-2016, program desa bebas api ini sukses mengurangi insiden kebakaran 50 hingga 90 persen.

Untuk anggota FFA sendiri terdiri dari APRIL, Asian Agri, IDH, IOI Group, Musim Mas, PM. Haze, Sime Darby dan Wilmar. Berdiri pada bulan Februari 2016, FFA telah fokus pada pencegahan kebakaran dengan mendirikan Desa Bebas Api yang berupaya melibatkan dan mengedukasikan masyarakat.

Program Desa Bebas Api terbukti sangat efektif mencegah kebakaran lahan dan hutan, karena melalui program ini setiap orang diingatkan untuk tidak membakar hutan dan lahan.
April merupakan bagian dari perusahaan multinasional Royal Golden Eagle milik pengusaha asal Belawan, Sukanto Tanoto.

Dalam melakukan usaha, salah satu orang terkaya di Indonesia tersebut memang sangat menekankan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Berdasarkan keterangan salah satu pimpinan perusahaan, Anderson Tanoto yang juga merupakan anak dari Sukanto Tanoto, program desa bebas api melibatkan dukungan dari LSM lokal, pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Riau.

Setidaknya di Riau sendiri, ada sekitar 713 desa yang berpotensi untuk terjadi kebakaran. Hal ini harus dapat dicegah sebelum ada desa tambahan yang berpotensi. Semua yang dilakukan harus melibatkan semua komponen masyarakat. Program desa bebas api ini merupakan bentuk dari sinergitas pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat lokal dalam menjaga lingkungan.

Di tahun 2016, FFA telah mampu memperluas jaringan pencegahan kebakaran hingga ke 218 desa. Hingga kini tidak kurang dari 200 desa yang mencakup luas 1,5 juta hektar ikut serta dalam menanggulangi masalah kebakaran hutan. PT Wilmar juga ikut berkontribusi dengan mendirikan 61 desa bebas api di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.

Mereka juga melatih 15 tim untuk siap siaga dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran yang terjadi lengkap dengan truk pemadam kebakaran. Selain PT Wilmar, Musim Mas Group juga ikut serta mengampanyekan terhadap kesadaran bebas api serta memberikan bantuan sebesar Rp 25 Juta kepada desa yang berhasil dalam program bebas api.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak Kandungan Teh Untuk Kesehatan

Cara Menentukan Harga Kalung Emas